Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Dalam melakukan investasi, tidak sedikit masyarakat yang memilih pasar modal sebagai tempat untuk melakukan investasi. Namun apakah kamu sudah mengetahui, sejarah dan perkembangan pasar modal di Indonesia?

Baca juga: Cek ini untuk Memilih Reksadana Terbaik untuk Pemula

Apa Itu Pasar Modal

Sebelum mengetahui sejarah dan perkembangan pasar modal di Indonesia, kamu haru mengetahui dahulu apa itu pasar modal. Menurut Bursa Efek Indonesia atau BEI, pasar modal adalah tempat bagi berbagai instrumen keuangan seperti saham, reksadana, obligasi atau surat berharga, emas,  dan lainnya yang kemudian dijual oleh sebuah perusahaan atau pemerintah.

Pasar modal juga menjadi tempat pendanaan jangka panjang bagi perusahaan atau pemerintah melalui dana yang terkumpul dari masyarakat atau investor. Pihak yang melakukan penjualan tersebut juga tentunya sudah tercantum dalam undang-undang. 

Selain hal tersebut, melalui investasi di pasar modal kamu juga telah mengambil bagian aktif dalam mengembangkan atau meningkatkan ekonomi indonesia. Hal tersebut karena pasar modal dapat menjadi tempat penghubung antara investor dengan perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang.

Pelaku Pasar Modal

Setelah mengetahui pengertian pasar modal, kamu juga perlu beberapa pihak atau pelaku pasar modal di Indonesia. Beberapa pelaku pasar modal di Indonesia adalah seperti emiten atau perusahaan yang menjual instrumen keuangannya, investor atau orang yang memberikan dananya. Ada juga penjamin emisi, agen penjualan dan juga perantara atau broker. 

Lihat juga: Mengenal Apa itu IPO (Initial Public Offering)

Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Menurut situs resmi BEI, pasar modal di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak sebelum indonesia merdeka. Sejarah pasar modal di indonesia berawal pada tahun 1912 di Batavia atau yang sekarang lebih kita kenal dengan Jakarta. Pemerintah Hindia Belanda pertama kali mendirikan pasar modal saat itu untuk mengakomodasi kebutuhan kepentingan mereka.

Setelah pemerintah Hindia Belanda mendirikan pasar modal, pasar modal atau bursa efek ini sering kali tutup karena beberapa hal. Seperti pada tahun 1914-1918 karena perang dunia pertama. 

Bursa efek di Indonesia kembali buka pada tahun 1925 atau lebih tepatnya tujuh tahun sejak pertama kali tutup. Tidak hanya di Jakarta, pada tahun tersebut telah hadir juga Bursa Efek Surabaya dan Semarang.

Namun kondisi tersebut juga tidak bertahan lama. Bursa Efek Surabaya dan Semarang tutup pada tahun 1939, sementara Bursa Efek Jakarta tutup pada tahun 1942 sampai 1952 akibat perang dunia kedua. 

Setelah perang dunia kedua, sejarah dan perkembangan pasar modal mulai bangkit kembali. Bursa Efek Jakarta kembali beroperasi setelah diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Agustus 1977.

Namun, setelah buka bursa efek bisa dikatakan lesu atau kurang diminati. Karena hal tersebut, bursa efek membuat beberapa terobosan baru seperti Paket Desember 1987 atau PAKDES 87, meluncurkan paket deregulasi di bidang perbankan pada tahun 1988-1990, membuka pintu untuk pihak, sampai pada tanggal 30 November 2007 Bursa Efek Jakarta dan Surabaya bergabung dan merubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.

Setelah berubah menjadi Bursa Efek Indonesia, perkembangan pasar modal terus meningkat. Bursa Efek Indonesia terus melakukan inovasi seperti pada tahun 2015 meluncurkan kampanye “Yuk Nabung Saham”, pada tahun 2016 meluncurkan IDX Channel untuk menyebarkan informasi terkait pasar modal ke banyak orang, termasuk investor. 

Perkembangan Pasar Modal Saat Ini

Setelah melalui sejarah dan perkembangan pasar modal yang sangat panjang, hingga saat ini tercatat sudah ada 738 emiten di Bursa Efek Indonesia dan tentunya jumlah ini akan terus bertambah dengan akan semakin banyaknya perusahaan yang akan go public.

Lihat lainnya: Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Mengenai Pasar Modal

Sertifikasi Pasar Modal

Related Posts

8 thoughts on “Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Comments are closed.

Read also x