Ini Dia Tips Melakukan Window Dressing!

Ini Dia Tips Melakukan Window Dressing!

Jika kamu adalah seseorang yang bertugas untuk mengatur laporan keuangan, kamu pasti mengenal apa itu window dressing. Istilah ini sering digunakan untuk kegiatan melebih-lebihkan laporan keuangan yang perusahaan miliki. Lalu, sebenarnya bagaimana tips melakukan window dressing?

Bukan hanya pada laporan keuangan perusahaan, ternyata window dressing juga istilah yang sering ada pada topik saham dan investor. Tentunya, momentum, window dressing saham ini akan menjadi momen menguntungkan karena peluang untuk mendapatkan untung lebih banyak akan semakin tinggi.

Para manajer investasi nantinya akan menjual saham yang berpotensi rendah dengan saham yang memiliki nilai tinggi. Hal ini akan terjadi sebelum mereka membuat proposal kuartal IV.

Baca juga: Cara Tepat Perhitungan Keuntungan Reksadana yang Harus Kamu

Apa Itu Window Dressing?

Seperti yang terjelaskan sebelumnya, window dressing adalah sebuah upaya yang sering dilakukan para manajer keuangan untuk mempercantik laporan keuangan perusahaan. Tentunya, hal ini sebenarnya adalah hal curang yang sering terjadi pada kalangan perusahaan investasi.

Tujuan dari window dressing tentunya untuk semakin menarik para investor dan client untuk mempercayakan keuangan mereka kepadanya. Tentunya, dengan proposal yang mempunyai keberhasilan tinggi, maka akan semakin baik pula performanya di mata orang awam

Sayangnya, tindakan ini sering tidak disadari oleh para investor. Jika kamu adalah seorang investor, kamu haruslah mengamati laporan saham keuangan perusahaan dengan cermat sehingga tidak masuk ke dalam genggaman para oknum.

Namun, walaupun terkesan curang, ternyata manajer investasi atau perusahaan yang melakukan window dressing bukanlah sejenis dengan investasi bodong.

Baca juga: Instrumen Investasi di Pasar Modal yang Bisa Menjadi Pilihan Kamu

Tips Melakukan Window Dressing

Sebagai seorang manajer keuangan investasi atau seorang pengelola proposal keuangan yang bertugas atau ingin membuat sebuah window dressing. Ada beberapa tips melakukan window dressing yang bisa kamu coba. Berikut ini adalah tips-tipsnya :

1. Mengobral Barang-Barang Modal

Tips melakukan window dressing pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengobral atau menjual barang-barang modal seperti saham, obligasi, dan sebagainya.

Tentunya, yang kamu obral juga bukan sembarangan barang. Obral barang yang memang mengalami depresiasi atau tidak banyak yang peminat yang ingin membelinya. Jika barang tersebut kekurangan minat pembeli, otomatis harga jualnya juga menurun.

Ini akan menjadi sebuah ‘noda’ pada laporan keuangan atau portofolio milik kamu. Nah, untuk mengatasinya, obrallah barang modal tadi dengan aset baru hingga total nilai aset yang kamu miliki atau kamu pegang dapat bertambah. Hal ini juga dapat membuat proposal milikmu tampak lebih ‘hidup’.

2. Memberikan Diskon

Kamu juga bisa menarik minat para pembeli atau minat para investor dengan tips melakukan window dressing satu ini. Caranya adalah dengan memberikan diskon lebih awal kepada para pelanggan.

Diskon di awal ini selain menarik minat para investor yang bergabung denganmu, maka kamu juga akan mendapatkan untung lebih awal pula. Tentunya, dengan untung ini, kamu dapat menaikkan performa kerja kamu.

3. Masukkan Pembayaran Tagihan ke Periode Selanjutnya

Tips melakukan window dressing selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah dengan memasukkan pembayaran tagihan pada periode ini kepada periode selanjutnya.

Hal ini sering dilakukan para manajer keuangan yang ingin menghapus jejak pembayaran tagihan mereka. Tentunya, ini bukanlah suatu kebohongan karena pada akhirnya tagihan tersebut tetap akan terbayar.

4. Menunda Pengeluaran

Terakhir, kamu bisa menunda pengeluaran yang kamu lakukan dengan membagikan laba. Dengan pembagian laba ini, saldo akhir yang kamu dapat akan lebih tinggi.

Baca juga: Mengenal Apa itu IPO (Initial Public Offering)

Tetaplah Berhati-Hati Melakukan Window Dressing!

Tentunya, dalam melakukan window dressing, kamu harus tetap berhati-hati agar proposal yang kamu buat tidak terlalu sempurna karena hal itu tidak akan realistis. Semoga artikel ini membantu!

Baca juga: Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Sertifikasi Pasar Modal

Related Posts

Read also x